Minuman Berkarbonasi Tidak Berbahaya
Jakarta (Antarasulteng.com) - Sekertaris Jenderal Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim), Suroso Natakusuma, mengatakan bahwa minuman berkarbonasi tidak berbahaya untuk dikonsumsi dan tidak tepat pemerintah akan menetapkan pengenaan cukai untuik produk tersebut.
"Minuman berkarbonasi tidak berbahaya, yang menyebutkan minuman tersebut berbahaya itu memberikan informasi yang menyesatkan bagi masyarakat," kata Suroso dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin.
Suroso menjelaskan, minuman berkarbonasi memakai bahan baku 85-99 persen air dan tidak memiliki dampak negatif seperti rokok dan minuman beralkohol yang memang harus dikenakan cukai.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ahli Gizi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, Profesor Made Astawan, mengatakan bahwa komponen utama dari minuman berkarbonasi adalah air yang tidak menyebabkan gangguan pencernaan dan berdampak negatif bagi kesehatan.
"Apabila minuman berkarbonasi tidak aman untuk dikonsumsi, maka produk tersebut tidak akan tersebar di 200 negara," kata Astawan.
Astawan menjelaskan, dalam minuman berkarbonasi komponen utamanya adalah air, sementara untuk komponen minor terdiri dari karbon dioksida (CO2), konsentrat kola, kafein, gula atau pemanis sintetis, pewarna karamel, dan juga pengasam.
"Karbon dioksida bisa dengan mudah dilepaskan dari aliran darah ke dalam paru-paru, dan tidak ada efek racun dari konsentrasi karbon dioksida yang tinggi di dalam darah," ujar Astawan.
Astawan menjelaskan, selain tidak membahayakan bagi tubuh, karbon dioksida juga bisa menghambat pertumbuhan mikroba, sementara kandungan kafein yang ada dalam minuman berkarbonasi jauh lebih rendah daripada jumlah kafein yang ada di dalam 250 ml kopi.
"Kadar kafein pada 250 ml minuman berkarbonasi hanya 24mg, sementara yang terkandung di dalam kopi mencapai 65 sampai 120mg," tambah Astawan.
Pemerintah berencana mengenakan cukai pada produk minuman berkarbonasi atau bersoda yang menggunakan pemanis karena dianggap memberikan dampak negatif dari konsumsi berlebihan produk tersebut. (V003)
