Pejuang Gaza Tembakkan Roket Ke Israel

id roket, israel, gaza

Pejuang Gaza Tembakkan Roket Ke Israel

Ilustrasi (antara)

Yerusalem,  (antarasulteng.com) - Pejuang Palestina di Jalur Gaza menembakkan sebuah roket ke Israel selatan, Minggu, dalam serangan pertama sejak gencatan senjata penengahan Mesir pada 21 November, kata radio militer dan media lain.

Laporan-laporan itu menyebutkan bahwa roket tersebut jatuh di sebuah tempat terbuka dan tidak ada korban, namun seorang juru bicara militer Israel membantah ada hantaman roket.

"Tidak ada roket yang jatuh di wilayah Israel," katanya kepada AFP, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Sejumlah insiden kekerasan masih terjadi meski telah diberlakukan gencatan senjata yang mengakhiri perang sepekan antara Israel dan Hamas.

Jumat, pasukan Israel yang melakukan patroli menembak dan mencederai lima orang Palestina yang berada di sebuah daerah di sisi perbatasan Gaza yang mereka anggap sebagai tempat terlarang.

Israel melarang warga Gaza mendekati pagar perbatasan karena mereka khawatir gerilyawan akan menyerang pasukan patroli perbatasan atau menembak petani Israel yang bekerja di ladang-ladang di dekat perbatasan tersebut.

           Pasukan Israel menembak warga Gaza di dekat perbatasan sedikitnya 10 kali sejak akhir ofensif delapan hari pada bulan lalu. Sekitar 30 orang cedera akibat insiden-insiden itu, kata para pejabat Gaza.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari bulan lalu yang menewaskan 174 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00 WIB).

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/SKD)