Paus : Sediakan Ruang Untuk Tuhan

id paus benedictus, katolik, roma

Paus : Sediakan Ruang Untuk Tuhan

Paus Benedictus memegang salib pada misa malam Natal di Basilika St Peter, Vatikan, 24 Desember 2012. (REUTERS/Max Ross)

...Apakah kita punya waktu dan ruang untukNya? Apakah kita tidak berpaling dariNya? Kita mulai melakukannya saat kita tidak punya waktu untukNya," kata Paus
Jakarta (antarasulteng.com) - Pemimpin Katolik Roma dunia, Paus Benedictus, meminta umat menyediakan ruang untuk Tuhan dalam kehidupan serba tergesa mereka yang penuh dengan aneka perangkat teknologi terkini.

"Apakah kita punya waktu dan ruang untukNya? Apakah kita tidak berpaling dariNya? Kita mulai melakukannya saat kita tidak punya waktu untukNya," kata Paus berusia 85 tahun itu saat memberikan homili kepada sekitar 10 ribu peserta misa di Basilika St Peter.

"Makin cepat kita bergerak, makin efisien perangkat penghemat waktu, makin sedikit waktu yang kita miliki. Dan Tuhan? Pertanyaan tentang Tuhan kelihatannya tidak mendesak. Waktu kita benar-benar sudah penuh," katanya seperti dikutip dari Reuters.

Pemimpin sekitar 1,2 milyar umat Katolik Roma itu mengatakan, masyarakat sudah mencapai titik di mana proses berpikir orang-orang tidak meninggalkan ruang untuk keberadaan Tuhan.

"Tidak ada ruang untukNya. Bahkan dalam perasaan dan hasrat kita. Kita menginginkan diri kita sendiri," katanya.

"Kita menginginkan apa yang bisa kita rebut dan pegang, kita menginginkan kebahagiaan yang ada dalam jangkauan, kita menginginkan rencana dan tujuan berhasil. Kita 'penuh' dengan diri kita sendiri sehingga taka da ruang yang tersisa untuk Tuhan."

Lonceng dari dalam maupun luar basilika berdentang ketika Paus mengatakan "Glory to God in the Highest".

Sebelumnya, Paus muncul di jendela istana apostolik dan menyalakan lilin perdamaian. Sementara adegan kelahiran Kristus dipertunjukkan pada bagian bawahnya, Lapangan St Peter.

Mengutip Injil tentang kelahiran Yesus di kandang karena tidak ada tempat untuk Maria dan Yosef di penginapan, Paus mengatakan bila seseorang tidak menemukan tempat untuk Tuhan dalam hidupnya, ia juga tidak akan menemukan tempat untuk orang lain.

"Mari kita minta pada Tuhan agar kita waspada terhadap kehadiranNya, agar kita dapat mendengar betapa lembut ketukanNya dalam diri dan keinginan kita," katanya.

"Mari kita minta agar kita bisa menyediakan ruang untukNya dalam diri kita, agar kita dapat mengenaliNya melalui siapa Dia berbicara kepada kita: anak-anak, orang yang menderita, orang-orang yang terlantar, mereka yang diasingkan dan orang miskin di dunia."

(nta)