Kolombo (antarasulteng.com) - Sri Lanka Selasa mengatakan pihaknya menolak permintaan Amerika Serikat untuk mengirim pasukan ke Afghanistan tetapi mencabut pernyataan itu dalam beberapa jam, yang memicu tanggapan marah di media sosial tentang kredibilitas pemerintah itu.
"Presiden Mahinda Rajapakse menolah permintaan Amerika Serikat untu mengirim pasukan Sri Lanka ke Afghanistan," kata departemen informasi dalam satu pesan singkat elektronik yang segera disiar ulang kembali oleh hampir semua media lokal.
Para diplomat AS di Kolombo tampak bingung menyangkut pernyataan pemerintah Sri Lanka dan secara pribadi mengatakan tidak ada permintaan yang ditunda.
Dua jam kemudian, juru bicara presiden Mohan Samaranayake secara resmi mencabut pernyataan pemerintah sendiri.
Presiden Rajapakse tidak menerima atau menolak setiap permintaan Amerika Serikat bagi pengiriman pasukan Sri Lanka ke Afghanistan," katanya dalam pernyataan satu paragrap.
Akun Twitter Presiden Rajapakse sendiri memperingatkan wartawan agar "melakukan pengecekan ganda fakta-fakta dari berbagai sumber "sebelum diberitakan dan ini menimbulkan tanggapan keras dari para wartawan Sri Lanka.
Telegram-telegram kedutaan besar AS yang dibocorkan itu menunjukkan bahwa Kolombo menyatakan kesediaanya untuk mengirim pasukan untuk melatih tentara Afghaistan tahun 2009.Tetapi kemudian pemerintah mengubah pikirannya, khawatir akan terjadi pembalasan dari kelompok-kelompok garis keras Islam (Ant/AFP)
Berita Terkait
Sri Mulyani bahas inisiatif JFHTF dengan Uni Eropa
Jumat, 1 Maret 2024 11:17 Wib
Menkeu bertemu Presiden Bank Dunia guna bahas kerja sama
Jumat, 1 Maret 2024 7:37 Wib
Menkeu sampaikan kinerja positif APBN saat pertemuan dengan Australia
Jumat, 1 Maret 2024 7:34 Wib
Pengamat sebut salaman Sri Mulyani-Prabowo tepis isu miring di publik
Selasa, 27 Februari 2024 9:32 Wib
Airlangga sebutkan anggaran makan siang gratis berkisar Rp15 ribu
Senin, 26 Februari 2024 16:05 Wib
Pemerintah tetapkan defisit APBN 2025 berkisar antara 2,45-2,8 persen
Senin, 26 Februari 2024 16:00 Wib
Sri Mulyani: Ekonomi RI resilien di tengah gejolak perekonomian global
Jumat, 23 Februari 2024 9:54 Wib
Presiden Jokowi sebut silaturahmi dengan tokoh bangsa baik untuk Negara
Kamis, 15 Februari 2024 12:06 Wib