Jakarta (antarasulteng.com) - Penderita gangguan pola makan tak perlu menyalahkan diri sendiri
kalau gagal menurunkan berat badan karena bisa jadi hal itu terjadi
karena ada ketidakseimbangan neurotransmiter otak.
"Di otak
mereka ada ketidakseimbangan neurotransmiter," kata ahli fisiologi dan
konsultan pola makan dari klinik Shape Up, Grace Judio-Kahl, di Jakarta,
Selasa.
Ia menjelaskan, bagian otak yang disebut nucleus caudatus dan
putamen pada penderita bulimia mengalami gangguan sintesis yang memicu
sekresi hormon serotonin dan dopamin.
Serotonin dan dopamin
merupakan neurotransmiter yang berhubungan dengan pengendalian nafsu
makan seperti juga depresi, kecemasan, dan obsesi.
"Pada kasus
anoreksia, syaraf yang memproses serotonin di insula terlalu aktif
sehingga selalu merasa kenyang dan gelisah," kata dia.
Selain itu, lanjut Grace, juga ada orexin yakni neurotransmiter yang mengatur peningkatan atau penurunan nafsu makan.(M048/skd)
Berita Terkait
Kementerian Sosial beri bantuan ATENSI bayi pengidap penyakit otak
Minggu, 4 Februari 2024 14:40 Wib
Skrining otak dinilai penting untuk mencegah aneurisma
Senin, 27 November 2023 15:01 Wib
Stimulasi pada empat area bermanfaat untuk kesehatan otak
Selasa, 25 Juli 2023 6:46 Wib
Konsumsi kalium penting dalam jaga daya ingat lansia
Senin, 24 Juli 2023 16:33 Wib
Positif COVID-19 saat hamil berisiko gangguan otak pada bayi laki-laki
Kamis, 30 Maret 2023 7:54 Wib
Dosen Antropologi Untad Palu lapor Polisi karena rumahnya di serang OTK
Sabtu, 9 April 2022 15:37 Wib
Membuat otak rileks menjelang ujian itu penting
Rabu, 12 Januari 2022 7:03 Wib
Pola diet mediterania, jaga tubuh langsing dan cegah demensia
Selasa, 18 Mei 2021 12:27 Wib