Pemkab Gorontalo DUkung Pelestarian Budaya Jaton

id Jaton, Gorontalo, Sulteng, Kebudayaan

Pemkab Gorontalo DUkung Pelestarian Budaya Jaton

Pasangan putra/putri Gorontalo saat difoto menggunan pakaian adat setempat di rumah adat Dulohupa. Pemotretan di lakukan untuk mengenalkan pakaian adat Gorontalo yaitu "Bili'u da'a" dan "Makuta".ANTARA/Adiwinata Solihin

"Bupati Gorontalo : Berbagai pengaruh modernisasi tak bisa terkendali dan tersaring dengan optimal, sehingga pengaruhnya sangat luas, dalam dan cepat,"
Gorontalo (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo mendukung pelestarian budaya Jawa Tondano (Jaton) yang berkembang pesat di daerah itu.

Bupati Gorontalo David Bobihoe Akib, Selasa mengatakan, pemda menyadari pentingnya pelestarian budaya yang ada di Gorontalo, sehingga dibutuhkan dukungan besar untuk mengembangkannya. Termasuk budaya Jaton yang sudah mengakar di Gorontalo.

Tantangan terbesar yang terus dihadapi saat ini, kata bupati, adalah banyaknya ancaman yang timbul dari kebudayaan itu sendiri, seperti isu pemecah belah suku, agama, ras dan golongan sehingga berpotensi terjadinya konflik.

Ditambah lagi ancaman kelestarian budaya di era globalisasi yang sangat berdampak pada tergerusnya budaya yang akan dikembangkan. 

"Berbagai pengaruh modernisasi tak bisa terkendali dan tersaring dengan optimal, sehingga pengaruhnya sangat luas, dalam dan cepat," kata bupati saat menjadi bicara pada seminar nasional Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) di Lapangan Desa Salilama Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo.

Dia mengingatkan agar kemajuan teknologi yang sangat cepat dan luas, tidak menjadi ancaman pada pelestarian budaya lokal, mengingat konflik kewilayahan bisa terjadi kapan saja akibat benturan sosial kemasyarakatan.

Sudah 104 tahun suku Jaton berkembang di Gorontalo, dan tidak pernah sekalipun terjadi perselisihan di tengah masyarakat, olehnya kata bupati, kerukunan yang terjadi di tengah-tengah perkembangan dan pelestarian budaya ini harus terus dijaga bersama, dengan menjaga keberadaan orang Gorontalo dari etnis Jaton sehingga timbul rasa memiliki dan mencintai budaya ini.***